Ebook Gratis!
Memahami Bacaan Shalat.
Jadikan Shalat Lebih Bermakna
Klik : http://shalatsempurna.com
Klik : http://shalatsempurna.com
Leatherleaf
D kissmi
Varietas Unggul Daun Potong Kualitas Eksport
PT.DARMAWAN
Sukabumi, Jabar
KARAKTER UNGGUL Varietas D kissmi
No
|
Karakter
|
Varietas D kissmi
|
Pakis Lokal
|
1
|
Spora
|
tidak berspora
|
spora padat |
2
|
Warna
daun
|
hijau tua/gelap
|
hijau muda
|
3
|
Permukaan
daun
|
licin & mengkilap
|
kusam
|
4
|
Daya
tahan daun (hari)
|
14
|
3
|
5
|
Tangkai
daun
|
kuat dan lentur
|
lemah & mudah patah
|
6
|
Bentuk
daun
|
segitiga (triangularis)
|
segitiga memanjang
|
DESKRIPSI Varietas D kissmi
Silsilah : seleksi rumpun induk
Golongan varietas : klon
Cara perbanyakan : vegetatif, split rhizome
Tipe tanaman : evergreen
Tipe tumbuh : tegak (erectus)
Tinggi tanaman : 60 – 75 cm
Umur panen (daun) : 40 hari setelah keluar tunas daun
Bentuk rhizome : oval
Warna rhizome : coklat muda–tua, ujung putih transparan
Diameter rhizome : 7,5 – 10.0 mm
Percabangan rhizome : tidak teratur
Permukaan kulit rhizome : bersisik/berbulu
Bentuk daun : segitiga (triangularis)
Bentuk daun : segitiga (triangularis)
Warna daun : hijau tua/gelap
Ukuran daun : panjang 45 - 65 cm, lebar 25 -35 cm
Susunan anak daun : menyirip
Kedudukan anak daun : bersilang, hampir berhadapan
Permukaan daun bagian bawah : suram
Tepi daun : bergerigi (serratus)
Ujung daun : meruncing (acuminatus)
Panjang tangkai daun : 25 – 35 cm
Warna tangkai daun : coklat tua/gelap, kemerahan
Permukaan tangkai daun : bersisik/berbulu
Lekukan tepi daun : berlekuk menyirip (pinnatilobus)
Spora daun : tidak berspora
Daya tahan (vase live) : 14 hari
Produksi daun potong : 48 tangkai/m2/tahun
Karakter bunga : tidak berbunga
Keterangan lain yang lebih spesifik : batang di dalam tanah berupa rhizome (modifikasi batang)
Penciri utama : daun kaku, kekar dan tampak seperti plastik ; tangkai daun kuat dan lentur.
Keunggulan varietas : sebagai daun potong ; daun tidak berspora, warna daun hijau tua/gelap, permukaan daun licin dan mengkilap.
Wilayah adaptasi : 950 – 1.000 m dpl.
Ebook Gratis!
Memahami Bacaan Shalat.
Jadikan Shalat Lebih Bermakna
Klik : http://shalatsempurna.com
TEKNIK
BUDIDAYA Varietas D kissmi
1. Penyiapan lahan
Penyiapan lahan berupa pembuatan bedengan dengan
ukuran 1.2 x 25 m dan tinggi 25 cm. Bedengan dibuat membujur arah utara dan selatan.
Jarak antar bedengan 50 cm berupa parit draenase dengan kedalaman 25 cm.
Pengolahan tanah dilakukan sedemikian rupa sehingga mendapatkan tektur gembur.
Tanah yang telah diolah kemudian dicampur dengan pupuk kandang atau kompos
sebanyak 6 zak (180 kg)/bed dan SP 36 sebanyak 1 kg/bed. Pengadukan dilakukan
secara merata kemudian tanah diratakan sehingga mendapatkan permukaan bedengan
yang datar. Bedengan yang siap tanam kemudian ditabur dengan Furadan secara
merata sebanyak 250 gram per bed.
2.
Pembuatan rumah lindung (shading net)
Rumah lindung dibuat dengan tinggi 2.5 m dari
permukaan tanah. Intensitas naungan adalah 70 % atau sinar matahari yang masuk
sebesar 30 %. Tiang naungan terbuat dari bambu dengan jarak 7 x 7 m. Antara
tiang dihubungkan dengan kawat sebagai penopang naungan. Naungan berupa paranet
berwarna hitam yang terbuat dari bahan plastic polyprophylen.
Cara perbanyakan tanaman dengan pemisahan/pemotongan
rhizome dari rumpun tanaman yang telah berumur lebih dari 1 tahun. Tanaman
dalam kondisi pertumbuhan normal dan sehat atau bebas OPT. Benih berupa rhizome
dengan diameter 0.8 – 1.0 cm dan panjang 10 cm, tanpa daun, sisakan tangkai
daun sepanjang 7 cm. Rhizome bersih dari kotoran atau tanah, akar dipotong
sehingga tersisa 1-2 cm.
Jarak tanam adalah 30 x 40 cm dengan system zigzag. Lubang
dibuat secara manual dengan tangan atau alat bantu berupa cangkul kecil. Rhizome ditanam di bedengan dalam 3 baris.
Pada baris yang ditepi, rhizome ditanam tidur dan miring 45 derajat ke arah
luar, sedangkan pada baris tengah ditanam lurus searah bedengan. Kedalaman
tanam adalah 5 cm. Rhizome ditutup tanah dengan sedikit tekanan. Setelah
penanaman langsung dilakukan penyiraman.
5. Pemeliharaan
Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut tanaman
pengganggu dengan tangan yang ada diantara tanaman. Pembersihan parit antar
bedengan bisa menggunakan cangkul kecil. Pada 6 bulan pertama, penyiangan
dilakukan setiap 2 minggu sekali, setelah itu, setiap 3 – 4 minggu sekali
tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman pengganggu.
Pembubunan
Pembubunan dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan
cara menaikan/mengeruk kembali tanah yang jatuh ke parit ke atas bedengan. Alat
yang digunakan bisa berupa cangkul biasa atau cangkul kecil. Pembubunan
dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbun/merusak tunas-tunas baru, oleh
karena itu, sebelum dinaikan ke bedengan, tanah dilembutkan terlebih dahulu.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara ditabur atau ditugal.
Pupuk yang digunakan adalah NPK 25:7:7 dan NPK 16:16:16 secara bergantian
dengan dosis 5 gram/pohon (100 kg/Ha). Pemupukan dilakukan setiap bulan sekali.
Selain itu, Pupuk daun N dan K diberikan pada interval waktu 2 minggu sekali dengan
cara disemprotkan ke tanaman dengan dosis 1.5 gram (cc)/lt. Penambahan bokasi
atau kompos dilakukan setiap 4 bulan sekali
bersamaan pembubunan dengan dosis 4 zak (120 kg)/bed.
Penyiraman
Pada beberapa tempat dilakukan pembuatan bak-bak
penampung air penyiraman. Apabila 2
minggu berturut-turut tidak turun hujan, segera dilakukan penyiraman dengan
menggunakan gembor atau selang. Penyiraman dilakukan sedemikian hingga air
meresap ke dalam tanah sekurang-kurangnya sedalam 20 cm. Penyiraman dilakukan
setiap minggu sekali. Pada penanaman baru (umur 0-3 bulan), penyiraman dilakukan
setiap 2 hari sekali.
Pengendalian OPT
Penyemprotan pestisida dilakukan secara
rutin setiap 2 minggu sekali dengan dosis 1-2 gram(cc)/lt, tergantung dari
intensitas serangan. Secara umum OPT pada tanaman Leatherleaf relative sedikit.
Penyakit yang sering muncul, terutama
apabila curah hujan terlalu tinggi adalah anthracnose yang disebabkan oleh
jamur Colletrotichum. Pengendalian secara kimia untuk anthracnose adalah dengan
menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb, copper sulphate atau benomil.
Panen dilakukan dengan cara memotong/menggunting
pangkal tangkai daun pada ketinggian 1-2 cm dari permukaan tanah. Panen
dilakukan setiap 2 minggu. Panen terutama ditujukan pada daun yang sudah tua
dengan ukuran panjang minimum 45 m (menggukan mal panen), daun berwarna hijau
tua, tidak cacat dan tidak mengandung spora. Daun yang sudah dipotong/digunting
disusun dan diikat setiap 20 tangkai kemudian dikumpulkan dalam wadah yang ditempatkan
di pinggir bedengan yang terlindung. Selanjutnya hasil panenan segera diangkut
ke prosessing dan disusun berdiri dalam
bak air untuk proses pencucian dan perendaman.
Ebook Gratis!
Memahami Bacaan Shalat.
Jadikan Shalat Lebih Bermakna
Klik : http://shalatsempurna.com
Belajar ya?
BalasHapusSaya mau coba menanam leather leaf,tapi bibitnya dimana ya?
BalasHapus